Bersih Dari Narkoba, BNN Goes to School di SMAN 65 Kebon Jeruk
Kegiatan Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Dari Narkoba)

By kabiro tangsel 18 Des 2025, 01:03:38 WIB Nasional
Bersih Dari Narkoba, BNN Goes to School di SMAN 65 Kebon Jeruk

Jakarta, infokomnusantaranews.id

Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Goes to School di SMA Negeri 65 Jakarta, Jalan Panjang, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (17/12/2025).

Kegiatan dalam rangka mewujudkan Indonesia Bersinar (bersih dari Narkoba) tersebut digelar di halaman Sekolah. Hadir Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Ario Seto, yang merupakan Alumni SMAN 65 Jakarta, para Petinggi BNN, jajaran Pemkot Jakbar, Camat Kebon Jeruk Agus Mulyadi beserta perangkat Wilayah setempat, para Guru, Siswa dan Alumni SMAN 65.

Pada sambutannya, Kepala BNN RI, Komjen Pol Suyudi Ario Seto, mengatakan jika SMAN 65 Jakarta terus berkomitmen menghasilkan Lulusan-lulusan yang berkarakter, maka sudah seharusnya juga berkomitmen untuk menghasilkan Lulusan-lulusan yang Bersinar, “bersih dari Narkotika”.

“Artinya Sekolah kita bersih dan sehat, tidak boleh dikotori oleh Racun-racun Narkotika,” tandas Suyudi.

Pada kesempatan tersebut ia juga mengingatkan para Siswa untuk selalu waspada agar tidak terjerumus Narkotika, terutama dalam pergaulan.

“Dari penelitian kita BNN Indonesia, pemapanan 80 Persen itu dari pertemanan, dari sosial. Untuk itu Hati-hati betul. Jangan pernah Coba-coba, karena sekali nyoba, dua kali nyoba, tiga kali bisa adiktif,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengingatkan, masa SMA adalah gerbang emas menuju kedewasaan. Sebuah fase krusial di mana pola pikir dan karakter Adik-adik semua ditempa untuk siap terjun ke dunia nyata. Tentunya di fase ini, para Pelajar SMA sedang dalam proses pencarian jati diri. 

“Ingin dibilang eksis, ingin tau. Apalagi sekarang era digitalisasi, kalau sekarang the world in your hand, dunia dalam genggaman. Tinggal buka gadget, apapun bisa kita buka. Tinggal bagaimana sikap kita sebagai Anak-anak SMA,” ujarnya.

“Harus mampu memfilter, mengkanalisasi informasi, mensterilisasi mana informasi yang perlu kita tindak lanjuti yang dapat kita pegang, menjadi pedoman, mana yang tidak perlu. Semuanya boleh kita ketahui, yang positif, negatif Boleh-boleh saja. Tidak semua informasi itu baik. Kita yang harus mampu secara bijak,” tegas Suyudi.